03 Agustus 2005

Ada Yang Tertinggal

senja itu, ketika air mata ibu luruh mengantar kepergianku. tak ada air mata. hanya enggan yang tersimpan. ibu, persembahan apalagi yang bisa kusajikan untukmu selain usaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah kau ceritakan. mimpi tentang anak yang berontak, yang enggan untuk pulang. mimpi tentang anak yang akan pulang kepadamu membawa bingkisan cinta untukmu.
ibu, tak cukup kata kurangkai untuk menggambarkan betapa besar cinta dan takzimku kepadamu. dan aku sadar semua yang menggumpal di dada hanyalah secawan air dibanding cintamu yang melaut untukku.
ibu, aku pergi untuk sesuatu yang baik. sesuatu yang mungkin bisa mengobati kekecewaan karena ulahku yang liar. sungguh durhaka aku yang telah menoreh luka di dadamu...

maafkan anakmu ibu...
sungguh, aku mencintaimu...

( bersambung...)

Tidak ada komentar: