15 Oktober 2005

muhasabah romadloniyah

Catatan romadlon I

SEPULUH HARI DALAM DIMENSI RAHMAT_MU



Tuhan, …

baru saja kemaren aku lewati tahap awal dari sebuah dimensi ruang dan waktu, dimana telah Kau buka pintu 'arasy_Mu, lalu pada waktu yang sama Kau turunkan hujan rahmat_Mu,begitu derasnya.

Tapi sungguh tak disangka, di mana-mana masih banyak pula para hamba yang acuh tak pedulikannya, bahkan mungkin termasuk aku.

Aku ini serasa masih tak pantas menjadi hamba_Mu.

Bagimana tidak, sementara aku terus menikmati berbagai macam bentuk karunia, tapi aku kurang bisa mensyukurinya.

Sementara pula aku juga berharap akan rahmat_Mu itu, tapi aku masih enggan dan malas untuk mengetuk pintu_Mu, mendatangi rumah_Mu.

Dan sementara aku masih butuh bernaung di bawah langit_Mu, tapi aku pun masih belum mampu meninggalkan berbuat maksiat kepada_Mu. Kakiku, masih membutuhkan hamparan bumi_Mu untuk pijakan langkahku.



Aku akui dengan segenap hati, aku tak mungkin hidup tanpa rizqi dari_Mu, aku tak mungkin bisa mengelak dari naungan langit_Mu, aku tak mungkin lepas dari penglihatan_Mu. Aku dho'if di hadapan_Mu. Maka untuk itu Ya Robb,….

janganlah Engkau putuskan aku dari rizqi_Mu,

jangan Engkau jauhkan aku dari bimbingan petunjuk_Mu,

jangan pula Engkau usir aku pergi dari kolom langit_Mu. Sungguh aku tak mungkin mampu. Dan aku hanya akan menjadi sampah tanpa ilmu_Mu. Please Allah….rengkuhlah aku selalu dalam cinta kasih_Mu!



Sekali lagi aku yakin,bahwa "Aura Rahmat_Mu itu lebih dahsyat dari maksiatku, lebir besar dari malasku, sehingga paling tidak sedikit demi sedikit pancaran sinar_Mu telah menerobos masuk pintu hatiku yang beku. Dan kali ini lelehan hati itupun menjelma menjadi butiran-butiran kecil air mata, yang aku berharap ia mampu membasahi setiap anggota tubuh yang ada di bawahnya, supaya ikut merasa, menyadarkan semuanya".



Dan esok, tahap dimensi baru_Mu hendak Kau buka, yang mana ini lebih agung dari sebelumnya. Pintu maghfiroh_Mu hendak Kau buka, dan untuk kesekian kalinya Kau tawarkan pada setiap hamba. Akankah mereka berlomba untuk mengetuk dan permisi meminta masuk, atau mereka akan membiarkannya kosong tanpa ada nama tertera di pintu_Nya atas nama para"mustaghfirin"???. Wallahu a'alam...



Cairo, 10 romadhon 1426 H

Buah tangan jiwa yang iba,



luthfi Al_anshory

Tidak ada komentar: